Selasa, 02 April 2013

Konsep SPC



1.1.    Konsep SPC
  Konsep dasar Statistik:
1.1.1. Variasi : Perbedaan data dari suatu object yang akan kita pelajari.
Ouput dari suatu proses produksi akan bervariasi. Statistik berfungsi mempelajari variasi dari suatu proses produksi   


1.1.2. Stability : Kestabilan output variasi dari suatu proses produksi (tanpa membandingkannya dengan spesifikasi)
·         Proses Stabil : Pola output variasi relatif sama sepanjang waktu
·         Proses tidak stabil : Pola Output variasi tidak sama sepanjang waktu 


·         Kestabilan proses produksi bisa dilihat dari grafik control chart. Ciri-ciri proses yang tidak stabil

 

1.1.3.       Capability : Perbandingan variasi dengan tuntutan spesifikasi.

·    Cp atau Pp : Perbandingan variasi vs spesifikasi, tanpa melihat posisi variasi terhadap spesifikasi
·          




 
       
                               
·         Cpk atau Ppk : Selain membandingkan variasi dengan spesifikasi, Cpk atau Ppk juga melihat posisi variasi terhadap spesifikasi





1.1.4.       Kesimpulan Stability dan Capability


1.1.5.       Kesimpulan statistik. Approval proses produksi hingga control proses produksi masal


                             
1.2.    Point penting dalam SPC
1.2.1.       Statistik tidak hanya sekedar mengukur kemampuan proses (yang digambarkan  dalam indeks Cp-Cpk dan/ atau Pp-Ppk), namun statistic mempelajari 2 hal
o   KESTABILAN PROSES, yang dilihat berdasarkan trend data grafik
o   DAN KEMAMPUAN PROSES, yang dilihat dari indeks Cp-Cpk dan/ atau Pp/ Ppk

1.2.2.  Statistik membantu perusahaan dalam mengambil keputusan dengan akurat. Statistik digunakan untuk
o  Melakukan validasi proses produksi masal. Untuk memastikan proses produksi masal telah STABIL DAN MAMPU.
o   Melakukan kontrol kestabilan proses selama berjalannya proses  produksi masal. Statistik akan memberikan sinyal ketika terjadi ketidakstabilan (abnormality) pada proses. Oleh karena itu perusahaan harus bisa memahami ciri-ciri grafik ketidakstabilan,  sehingga bisa bereaksi ketika grafik statistic menunjukkan gejala ketidakstabilan.
o      Melakukan improvement dan analisa masalah
  
1.2.3.       Analisa penyebab masalah 
o   KASUS KETIDAKSTABILAN disebabkan oleh faktor pencetus (factor x) yang muncul. Oleh karena itu untuk menjaga kestabilan proses,  perusahaan harus menjaga factor pencetus tersebut supaya tidak muncul selama proses berlangsung. Misalnya : keausan pahat, ketika terjadi keausan pahat, proses akan menjadi tidak stabil. Perusahaan harus melakukan pengendalian sehingga faktor keausan pahat tidak muncul, misalnya dengan cara melakukan penggantian pahat sebelum pahat tersebut aus.
o       KASUS KETIDAKMAMPUAN disebabkan karena
§  Variasi yang terlalu besar dari salah satu penyebab defect atau
§  Interaksi antar beberapa factor menyebabkan variasi produk menjadi besar.
Untuk melakukan perbaikan pada kasus ketidakmampuan : Perkecil variasi dari penyebab defect, misalnya perkecil variasi antar orang dengan membuat jig/ alat bantu, perkecil variasi metode kerja dengan membuat standard kerja, perkecil variasi mesin, perkecil variasi  material, dlsbnya.  
    
1.2.4.    Acuan sistem kontrol pada proses produksi bukan berdasarkan acuan spesifikasi produk, tetapi menggunakan acuan kestabilan proses. Ketika proses menjadi tidak stabil (terjadi abnormality), statistik akan memberi informasi,  sehingga perusahaan bisa melakukan perbaikan sebelum proses menjadi tambah buruk dan produk keluar spesifikasi.