Senin, 05 Mei 2014

Kenapa Pemimpin Gagal ??


Setiap pemimpin tentunya dituntut untuk bisa menyelesaikan masalah, meningkatkan kinerja perusahaan atau lembaga atau departemen atau section yang dipimpinnya. Namun banyak juga pemimpin yang gagal mengemban tugas tersebut. Sebenarnya apa yang menjadi penyebab gagalnya seorang pemimpin dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya ?

Menurut kami ada 2 pola pikir mendasar yang menyebabkan pemimpin tidak berhasil menyelesaikan masalah yang dihadapi. :


1.       Pemimpin terjebak dengan urusan rutin. Sibuk mengurusi atau mengatur pekerjaan sehari-hari. Kalaupun pemimpin telah bekerja keras untuk menyelesaikan masalah, namun sering kali tindakan yang dilakukan baru sebatas memadamkan api, tidak menyelesaikan akar masalahnya (penyebab kebakarannya). Pemimpin terjebak dengan cara kerja manajemen pemadam kebakaran, yang sigap dan bertindak cepat dalam menyelesaikan masalah/ memadamkan api.

Ada masalah (kebakaran) à lakukan tindakan à masalah selesai (api padam) à kasus dianggap selesai. Kemudian sibuk dengan masalah (kebakaran) berikutnya, demikian seterusnya.


Kenapa hal tersebut terjadi ? Pada saat sudah terjadi kebakaran, seorang pemimpin harus mengambil keputusan cepat untuk segera memadamkan api (menyelesaikan masalah). Namun setelah api padam, “sadar atau tidak disadari” pemimpin merasa masalah sudah selesai, padahal yang dilakukan baru sebatas memadamkan apinya saja, belum mengkoreksi sampai ke akar penyebab kebakarannya. Kondisi ini terjadi terus menerus hingga terbentuk pola kerja “Manajemen Pemadam Kebakaran”. Oleh karena itu tidak heran jika masalah timbul tenggelam, tidak pernah terselesaikan hingga tuntas.     

Untuk keluar dari kondisi lingkaran masalah yang tidak kunjung terselesaikan, pada awalnya kita harus melakukan perubahan mendasar  dalam pola pikir kita sebagai Manajemen bahwa “Jika kita mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka kita akan mendapatkan hasil yang sehari-hari”. Atas dasar pemikiran ini, kita akan menyadari bahwa HANYA PERUBAHAN yang bisa mengatasi masalah yang terjadi. Seorang pemimpin harus memiliki Pola Pikir “ Satu-satunya cara untuk mengatasi masalah adalah dengan melakukan Perubahan ”

          




2.       Permasalahan kedua adalah pola pikir bahwa masalah berasal dari external. Saya tidak bisa menyelesaikan masalah “kalau” tidak mendapat dukungan dari Management, “kalau” saya dikasih anak buah yang kurang kualified, “kalau” sumberdayanya tidak cukup, “kalau” tidak didukung oleh orang lain/ rekan kerja yang lain. Dan berbagai keluhan lainnya yang sadar atau tidak disadari lebih ditujukan ke external. Namun perlu kita sadari bahwa pemikiran bahwa  masalah berasal dari external, akan memblok otak kita untuk berhenti berpikir mencari solusi. Kenapa ? karena otak kita telah diinformasikan bahwa masalah berasal dari eksternal, jadi eksternal-lah yang harus berpikir, bukan kita.

Untuk tidak terjebak dalam kondisi ini, kita perlu menanamkan suatu pola pikir bahwa “masalah berasal dari saya”. Ketika pola pikir seperti ini sudah terbentuk, maka otak kreatif kita akan terpacu untuk mencari jalan keluar mencari solusi.

a.       Manajemen tidak support mungkin karena Manajemen tidak paham pentingnya hal ini. Saya harus merubah cara bicara saya disesuaikan dengan bahasa Manajemen (bahasa untung-rugi, bahasa benefit)

b.      Anak buah saya kurang kualified, maka saya perlu merubah cara penyampaian saya. Tidak bisa hanya memerintahkan, tetapi harus membimbing. Saya harus lebih berperan sebagai coach yang melatih anak buah saya supaya anak buah saya bisa menjadi lebih hebat.

c.       Dll

Kedua pola pikir tersebut “Satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah adalah dengan melakukan perubahan “ dan “Masalah berasal dari saya” akan mampu mendorong seorang pemimpin untuk terus melakukan perubahan yang dimulai dari saya.


Bagi kita orang awam yang ingin menilai pemimpin yang berhasil, kita tidak perlu menunggu hasil akhir (sudah terlambat) untuk bisa mengetahui kualitas seorang pemimpin. Lihatlah rencana perubahan dan perubahan yang sudah dilakukan. Ketika seorang pemimpin sibuk dengan rutinitas, tidak melakukan perubahan, maka bisa dipastikan hasilnya pasti tidak akan tercapai. INGAT !! “Mengerjakan sehari-hari akan mendapatkan hasil sehari-hari”



Mudahan-mudahan bisa memberikan inspirasi untuk kita terus berubah. Menciptakan keluarga yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik, perusahaan yang lebih baik, Indonesia yang lebih baik, Dunia yang lebih baik J


Imanuel Iman

Manusia dikendalikan oleh otaknya.

Jika Anda ingin menjadi Hebat, kendalikan Otak Anda