Bapak
Stess bingung dengan masalah di perusahaan yang tidak kunjung terselesaikan,
banyak masalah sehingga waktu Bapak Stress habis untuk menyelesaikan masalah
sehari-hari yang timbul tenggelam. Masalah sehari-hari ditambah target
masing-masing departemen yang tidak pernah tercapai, membuat Bapak Stress jadi
tambah frustasi. Berbagai upaya sudah dilakukan termasuk memberi motivasi
hingga menetapkan skema insentif terhadap departemen yang berhasil mencapai
target, melakukan evaluasi pencapaian target dengan frekuensi yang lebih
sering, lebih sering terjun memonitor operational, namun tetap saja
masalah tidak kunjung terselesaikan. Frustasi dengan masalah tersebut, akhirnya
Bapak Stress memutuskan untuk merekruit GM yang diharapkan bisa menyelesaikan
masalah ini. Berikut hasil interview dengan 3 GM yang direkam
1.
GM A,
pengalaman 15 tahun di perusahaan ternama dan juga merupakan salah satu
perusahaan terbaik di Indonesia sejak 30 tahun yang lalu. GM A menyatakan bahwa
problem terjadi karena orang. Di tempat kerjanya sekarang semua orang memiliki
tanggung jawab yang baik, sehingga pekerjaan jadi beres. Solusi mengatasi
masalah ini adalah dia akan melakukan review orang-orang yang ada di perusahaan
dan mengganti orang-orang yang menurut dia tidak bagus. Ketika GM A ditanya apakah
masalah di perusahaan Bapak Stress sama dengan masalah di tempat kerja GM A ?
GM A menyatakan bahwa semua perusahaan masalahnya sama, karena orang, kalau
orangnya bagus perusahaannya juga akan bagus.
2.
GM B,
pengalaman 20 tahun di perusahaan sedang-sedang saja. GM B menyatakan bahwa
masalah di perusahaan biasanya terjadi karena kurangnya kontrol terhadap
pengendalian operational. Seorang GM harus mau turun memantau operational
sehari-hari, jangan hanya duduk di kursi saja. Ketika ditanya apakah dia akan
melakukan perubahan di perusahaan Bapak Stress, GM B menyatakan bahwa perubahan
tidak perlu, yang perlu dilakukan adalah perketat sistem kontrol operational
rutin, dengan di operational yang diperketat, permasalahan akan lebih cepat
ketahuan sehingga masalah akan berkurang.
3.
GM C,
pengalaman 17 tahun di perusahaan besar yang namanya belakangan ini ramai
diperbincangkan karena dianggap berhasil melakukan proses transformasi. GM C
menyatakan yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah mengajak semua orang
untuk melakukan perubahan. Ketika GM C ditanya apa yang akan dirubah ? GM C
menyatakan bahwa hal tersebut sangat tergantung dengan kondisi di perusahaan,
intinya jangan terfokus untuk mengurusi operational sehari-hari, tapi pikirkan
perubahan apa bisa dilakukan untuk menjadi lebih baik. Lebih lanjut Bapak
Stress menyatakan bahwa Perusahaan sebenarnya sudah baik, buktinya perusahaan
tumbuh terus jadi besar. Menurut Bapak Stress yang diperlukan adalah bagaimana
mengendalikan operational perusahaan. Bapak Stress juga takut akan resiko
perubahan. GM C kemudian menyatakan bahwa pengendalian operational bukan
merupakan tanggung jawab Manajemen, tanggung jawab manajemen adalah melakukan
perubahan.
Apa
pendapat Anda mengenai tawaran solusi dari masing-masing GM tersebut ? Anda
boleh setuju, tidak setuju atau mengkritisi pendapat dari masing-masing calon
GM tersebut.
Note
: Cerita tersebut diatas adalah cerita fiktif, jika ada kemiripan itu hanya
merupakan kebetulan saja.
Regards
Imanuel
Iman
Penulis
buku Transforming Organization