1.1. Konsep SPC
Konsep dasar
Statistik:
1.1.1. Variasi : Perbedaan data dari suatu object yang akan kita pelajari.
Ouput
dari suatu proses produksi akan bervariasi. Statistik berfungsi mempelajari
variasi dari suatu proses produksi
1.1.2. Stability : Kestabilan output
variasi dari suatu proses produksi (tanpa membandingkannya dengan spesifikasi)
·
Proses Stabil : Pola output variasi relatif sama sepanjang waktu
·
Proses tidak stabil : Pola Output variasi tidak sama sepanjang
waktu
·
Kestabilan proses produksi bisa dilihat dari grafik control chart.
Ciri-ciri proses yang tidak stabil
1.1.3. Capability : Perbandingan variasi dengan tuntutan
spesifikasi.
· Cp atau Pp : Perbandingan variasi vs spesifikasi, tanpa melihat
posisi variasi terhadap spesifikasi
·
|
·
Cpk atau Ppk : Selain membandingkan variasi dengan spesifikasi, Cpk
atau Ppk juga melihat posisi variasi terhadap spesifikasi
1.1.4. Kesimpulan Stability dan Capability
1.1.5.
Kesimpulan statistik. Approval proses
produksi hingga control proses produksi masal
1.2. Point penting dalam SPC
1.2.1. Statistik tidak hanya sekedar mengukur
kemampuan proses (yang digambarkan dalam indeks Cp-Cpk dan/ atau Pp-Ppk), namun
statistic mempelajari 2 hal
o
KESTABILAN
PROSES, yang dilihat berdasarkan trend data grafik
o
DAN
KEMAMPUAN PROSES, yang dilihat dari indeks Cp-Cpk dan/ atau Pp/ Ppk
1.2.2. Statistik membantu perusahaan dalam
mengambil keputusan dengan akurat. Statistik digunakan untuk
o Melakukan
validasi proses produksi masal. Untuk memastikan proses produksi masal telah
STABIL DAN MAMPU.
o
Melakukan
kontrol kestabilan proses selama berjalannya proses produksi masal.
Statistik akan memberikan sinyal ketika terjadi ketidakstabilan (abnormality)
pada proses. Oleh karena itu perusahaan harus bisa memahami ciri-ciri grafik
ketidakstabilan, sehingga bisa bereaksi ketika grafik statistic
menunjukkan gejala ketidakstabilan.
o
Melakukan
improvement dan analisa masalah
1.2.3. Analisa penyebab masalah
o
KASUS
KETIDAKSTABILAN disebabkan oleh faktor pencetus (factor x) yang muncul. Oleh
karena itu untuk menjaga kestabilan proses, perusahaan harus menjaga factor
pencetus tersebut supaya tidak muncul selama proses berlangsung. Misalnya :
keausan pahat, ketika terjadi keausan pahat, proses akan menjadi tidak stabil.
Perusahaan harus melakukan pengendalian sehingga faktor keausan pahat tidak
muncul, misalnya dengan cara melakukan penggantian pahat sebelum pahat tersebut
aus.
o
KASUS
KETIDAKMAMPUAN disebabkan karena
§
Variasi
yang terlalu besar dari salah satu penyebab defect atau
§ Interaksi antar beberapa factor
menyebabkan variasi produk menjadi besar.
Untuk melakukan perbaikan pada kasus
ketidakmampuan : Perkecil variasi dari penyebab defect, misalnya perkecil
variasi antar orang dengan membuat jig/ alat bantu, perkecil variasi metode
kerja dengan membuat standard kerja, perkecil variasi mesin, perkecil
variasi material, dlsbnya.
1.2.4. Acuan sistem kontrol pada proses produksi
bukan berdasarkan acuan spesifikasi produk, tetapi menggunakan acuan kestabilan
proses. Ketika proses menjadi tidak stabil (terjadi abnormality), statistik
akan memberi informasi, sehingga perusahaan bisa melakukan perbaikan
sebelum proses menjadi tambah buruk dan produk keluar spesifikasi.