Setiap pemimpin tentunya dituntut
untuk bisa menyelesaikan masalah, meningkatkan kinerja perusahaan atau lembaga
atau departemen atau section yang dipimpinnya. Namun banyak juga pemimpin yang gagal
mengemban tugas tersebut. Sebenarnya apa yang menjadi penyebab gagalnya seorang
pemimpin dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya ?
Menurut kami ada 2 pola pikir
mendasar yang menyebabkan pemimpin tidak berhasil menyelesaikan masalah yang
dihadapi. :
1. Pemimpin
terjebak dengan urusan rutin. Sibuk mengurusi atau mengatur pekerjaan
sehari-hari. Kalaupun pemimpin telah bekerja keras untuk menyelesaikan masalah,
namun sering kali tindakan yang dilakukan baru sebatas memadamkan api, tidak
menyelesaikan akar masalahnya (penyebab kebakarannya). Pemimpin terjebak dengan
cara kerja manajemen pemadam kebakaran, yang sigap dan bertindak cepat dalam
menyelesaikan masalah/ memadamkan api.
Ada masalah
(kebakaran) à lakukan tindakan à masalah selesai (api padam) à kasus dianggap selesai. Kemudian sibuk
dengan masalah (kebakaran) berikutnya, demikian seterusnya.
Kenapa hal
tersebut terjadi ? Pada saat sudah terjadi kebakaran, seorang pemimpin harus
mengambil keputusan cepat untuk segera memadamkan api (menyelesaikan masalah). Namun
setelah api padam, “sadar atau tidak disadari” pemimpin merasa masalah sudah
selesai, padahal yang dilakukan baru sebatas memadamkan apinya saja, belum
mengkoreksi sampai ke akar penyebab kebakarannya. Kondisi ini terjadi terus
menerus hingga terbentuk pola kerja “Manajemen Pemadam Kebakaran”. Oleh karena
itu tidak heran jika masalah timbul tenggelam, tidak pernah terselesaikan
hingga tuntas.
Untuk keluar
dari kondisi lingkaran masalah yang tidak kunjung terselesaikan, pada awalnya
kita harus melakukan perubahan mendasar dalam pola pikir kita sebagai
Manajemen bahwa “Jika kita mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka kita akan
mendapatkan hasil yang sehari-hari”. Atas dasar pemikiran ini, kita akan
menyadari bahwa HANYA PERUBAHAN yang bisa mengatasi masalah yang terjadi.
Seorang pemimpin harus memiliki Pola Pikir “ Satu-satunya cara untuk
mengatasi masalah adalah dengan melakukan Perubahan ”.
2. Permasalahan
kedua adalah pola pikir bahwa masalah berasal dari external. Saya tidak bisa
menyelesaikan masalah “kalau” tidak mendapat dukungan dari Management, “kalau”
saya dikasih anak buah yang kurang kualified, “kalau” sumberdayanya tidak
cukup, “kalau” tidak didukung oleh orang lain/ rekan kerja yang lain. Dan
berbagai keluhan lainnya yang sadar atau tidak disadari lebih ditujukan ke
external. Namun perlu kita sadari bahwa pemikiran bahwa masalah
berasal dari external, akan memblok otak kita untuk berhenti berpikir mencari
solusi. Kenapa ? karena otak kita telah diinformasikan bahwa masalah
berasal dari eksternal, jadi eksternal-lah yang harus berpikir, bukan kita.
Untuk tidak
terjebak dalam kondisi ini, kita perlu menanamkan suatu pola pikir bahwa
“masalah berasal dari saya”. Ketika pola pikir seperti ini sudah terbentuk,
maka otak kreatif kita akan terpacu untuk mencari jalan keluar mencari solusi.
a.
Manajemen tidak support mungkin karena Manajemen
tidak paham pentingnya hal ini. Saya harus merubah cara bicara saya disesuaikan
dengan bahasa Manajemen (bahasa untung-rugi, bahasa benefit)
b.
Anak buah saya kurang kualified, maka saya perlu
merubah cara penyampaian saya. Tidak bisa hanya memerintahkan, tetapi harus
membimbing. Saya harus lebih berperan sebagai coach yang melatih anak buah saya
supaya anak buah saya bisa menjadi lebih hebat.
c.
Dll
Kedua pola pikir tersebut
“Satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah adalah dengan melakukan
perubahan “ dan “Masalah berasal dari saya” akan mampu mendorong seorang
pemimpin untuk terus melakukan perubahan yang dimulai dari saya.
Bagi kita orang awam yang ingin
menilai pemimpin yang berhasil, kita tidak perlu menunggu hasil akhir (sudah
terlambat) untuk bisa mengetahui kualitas seorang pemimpin. Lihatlah rencana
perubahan dan perubahan yang sudah dilakukan. Ketika seorang pemimpin sibuk
dengan rutinitas, tidak melakukan perubahan, maka bisa dipastikan hasilnya
pasti tidak akan tercapai. INGAT !! “Mengerjakan sehari-hari akan mendapatkan
hasil sehari-hari”
Mudahan-mudahan bisa memberikan
inspirasi untuk kita terus berubah. Menciptakan keluarga yang lebih baik,
lingkungan yang lebih baik, perusahaan yang lebih baik, Indonesia yang lebih
baik, Dunia yang lebih baik J
Imanuel Iman
Manusia dikendalikan oleh
otaknya.
Jika Anda ingin menjadi Hebat,
kendalikan Otak Anda