Jangan Jadi Kera, Ujilah Semua Asumsi
Bayangkan sebuah kandang yang berisi lima ekor kera. Di dalam kandang itu, gantungkan pisang pada sebuah tali dan tempatkan tangga di bawahnya. Tidak lama, seekor kera akan menuju ke tangga itu dan mulai memanjat tangga mendekati pisang. Sesaat setelah ia menyentuh tangga, semprot semua kera dengan air es. Setelah beberapa saat, kera lain akan mencoba dan lakukan hal yang sama, semua kera disemprot dengan air es. Dengan cepat, saat kera lain mencoba menaiki tangga itu, kera lainnya akan mencegahnya.
Sekarang matikan air, keluarkan seekor kera dari kandang dan gantikan dengan kera yang baru. Kera yang baru, ketika melihat pisang akan mencoba menaiki tangga. Diluar dugaan semua kera dikandang itu menyerangnya. Setelah percobaan dan serangan yang ia dapatkan, ia mengetahui bahwa jika ia mencoba menaiki tangga itu, ia akan diserang.
Selanjutnya, keluarkan kera berikutnya dan gantikan dengan kera yang baru. Kera baru itu mendekati tangga dan diserang. Kera baru yang sebelumnya, juga ikut menyerang dengan antusias.
Lalu, keluarkan lagi kera lain dengan kera baru. Kera baru tersebut menuju tangga dan diserang. Dua dari empat kera yang menyerang tidak tahu mengapa mereka tidak diperbolehkan menaiki tangga, atau mengapa mereka ikut menyerang kera yang paling baru.
Setelah semua kera yang pernah disemprot digantikan dengan kera baru, tetap tak ada satu pun kera mendekati tangga itu lagi. Mengapa? karena sepanjang yang mereka tahu, selalu begitulah situasinya selama ini.
Dalam melakukan analisa dan perubahan, sering kali kita terjebak dengan asumsi-asumsi yang terbentuk karena budaya, pengalaman, cerita, teori yang sekarang ini kita jadikan acuan, maupun faktor-faktor lain.
· Asumsi bahwa perubahan susah dilakukan karena Management tidak support
· Asumsi bahwa perubahan susah dilakukan karena karyawan atau sumber daya yang kita miliki susah untuk dirubah
· Asumsi bahwa pencapaian kita sudah maksimal dan tidak bisa ditingkatkan lagi
· Asumsi bahwa jika harga dinaikkan produk tidak akan laku
· Asumsi bahwa kita tidak bisa melakukan apa-apa karena permasalahan timbul karena faktor ekstenal
· Asumsi bahwa mesin sudah tua sehingga tidak bisa menghasilkan produk dengan kualitas yang baik
· Dan berbagai asumsi lainnya yang akhirnya membatasi kita dalam melakukan suatu kreatifitas
Asumsi bisa menjadi suatu tembok yang membatasi kreatifitas kita, oleh karena itu janganlah kita terbatasi oleh Asumsi. Ketika kita ingin melakukan suatu perubahan, biarkanlah pemikiran kita bebas berkreasi tanpa dibatasi dengan asumsi-asumsi.
Regards
Imanuel Iman
Sentral Sistem Consulting
@ M.T. Haryono Square 3A Fl. No. 2
Jl. M.T. Haryono Square Kav. 10 Jakarta Timur 13330
(T) +6221-29067201 - 3
(F) +6221-29067204
Tidak ada komentar:
Posting Komentar