Senin, 21 Mei 2012
"MENTAL BLOK" adalah Penghalang Proses Improvement
Untuk bisa mensukseskan program improvement pada perusahaan, selain teknik improvement yang perlu kita pelajari, misalnya teknik PDCA , 5W, Branstorming, QCC, Six Sigma, activity plan dan berbagai teknik lainnya,
kita perlu juga mempertimbangkan faktor
MENTAL BLOK
sebagai penghalang proses improvement di tempat kerja.
Dari pengalaman kami (Sentral Sistem) dalam menjalankan project improvement, kasus
MENTAL BLOK
sering kali menjadi
sangat berperan untuk menghalangi kita dalam mencari solusi pemecahan masalah
.
MENTAL BLOK
adalah
suatu kondisi penolakan
yang dilakukan oleh seseorang baik secara sadar maupun tidak sadar, atau
suatu kondisi yang membatasi ruang gerak inovasi
seseorang. Misalnya :
· Tidak bisa
· Sulit
· Masalah terjadi karena………… (menyalahkan faktor eksternal)
· Bisa sih, asalkan …………….
Oleh karena itu dalam melakukan project improvement, kami selalu memasukkan konsep pemahaman
MENTAL BLOK
untuk mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam kondisi
MENTAL BLOK.
Secara umum ada 3 kategori
MENTAL BLOK
yang menjadi penghalang kita untuk berinovasi.
· Believe (kepercayaan).
Kepercayaan yang mempengaruhi tindakan kita
. Ketika kita yakin kita tidak bisa - maka kita akan tidak bisa, namun ketika kita yakin kita bisa - maka kita akan bisa. Misalnya ketika kita percaya bahwa kita tidak bisa matematika, maka kita akan menghindari matematika yang justru akan membuat kita menjadi semakin tidak bisa matematika. Contoh beberapa kasus
MENTAL BOK
yang dipengaruhi oleh believe dalam beberapa project improvement yang kami lakukan
o Believe bahwa mesin sudah tua, sudah tidak bisa diimprove
o Believe bahwa proses sudah tidak bisa diimprove, believe bahwa untuk improvement diperlukan mesin baru, diperlukan orang-orang baru,
o Dari pihak karayawan Believe bahwa Manajemen susah untuk dirubah. Sedangkan dari pihak Manajemen believe bahwa karyawan susah dirubah.
o Believe bahwa harga kita kemahalan sehingga sulit untuk bisa bersaing
o dll
· Mitos.
Kepercayaan yang terbentuk karena pengalaman dan/ atau pengaruh lingkungan
. Misalnya issue tentang suatu tempat yang angker. Mengetahui bahwa tempat tersebut angker, ketika kita melewati tempat tersebut, kita menjadi merinding. Pengalaman kita tersebut, ditambah pengalaman orang lain semakin memperkuat issue tersebut menjadi sebuah mitos.
Mitos sering kali membuat kita menyimpulkan sesuatu tidak berdasarkan fakta
. Contoh beberapa mitos yang menjadi
MENTAL BLOK
dalam beberapa project improvement yang kami tangani
o Mitos bahwa manajemen pelit, terjadi karena soal sepele karena ketika mengajukan pembelian selalu ditanyakan “Untuk apa ? “, “Perasaaan kemarin baru beli ?”. Padahal itu adalah hal lumrah yang memang harus dilakukan oleh Manajemen (Tugas Manajemen harus memeriksa, tidak sekedar menyetujui permintaan).
o Mitos bahwa shift malam pasti lebih tidak produktif, reject lebih tinggi. Mitos ini pernah kami patahkan dalam beberapa project improvement. Fakta berdasarkan data yang kami olah menyatakan bahwa shift malam tidak mempengaruhi tingkat produktivitas. Faktor leadership lebih berperan dalam hal produktifitas, bukan faktor siang atau malam.
o Mitos bahwa untuk approval warna harus menggunakan mesin produksi tidak bisa menggunakan mesin lab, karena berdasarkan pengalaman hasil mesin lab berbeda dengan hasil mesin produksi.
o dll
· Generalisasi.
Pengalaman satu atau beberapa kasus yang dijadikan kesimpulan general yang berlaku untuk semua kasus yang similar
. Misalnya : Manajemen menemukan satu orang operator tidur pada shift malam, berdasarkan satu kasus tersebut, kemudian manajemen menyimpulkan bahwa operator akan bekerja malas jika tidak diawasi. Contoh beberapa kasus
MENTAL BLOK
akibat generalisasi.
o Kalau bisnis dengan jenis perusahaan …………………………..harus memberikan uang pelican supaya bisa masuk.
o Karyawan di sini susah diatur hanya karena ada beberapa kasus orang yang susah diatur
o Setting mesin tidak bisa dibuat fix karena pengalaman dari beberapa part yang settingnya berubah-ubah.
o dll
Baik permasalahan “Believe”, “Mitos” maupun “Generalisasi” sering kali menghalangi kita dalam melakukan inovasi. Oleh karena itu kami sering kali mengingatkan team untuk tidak terjebak dalam kondisi
MENTAL BLOK
. Ketika muncul pernyataan yang berbau
MENTAL BLOK
, kami selalu mengingatkan mereka untuk tidak terjebak dalam kondisi
MENTAL BLOK
.
· Manusia itu no limit, apa saja bisa kita lakukan. Apa yang tadinya tidak bisa, sekarang menjadi bisa. Coba saja lihat perkembangan teknologi, sekarang kita bisa menelpon dan menerima email dimana saja, kita bisa menonton film 4 dimensi dan banyak hal lainnya yang dulu tidak bisa sekarang menjadi bisa. Penemu atau Inovator adalah orang-orang yang tidak memiliki
MENTAL BLOK
. Kita pun bisa menjadi seperti mereka asalkan kita mau menyingkirkan
MENTAL BLOK
kita. Ketika kita berhasil melakukan improvement, kita sudah menjadi seorang Penemu atau Inovator.
Dan yang menarik :
Ternyata pernyataan
MENTAL BLOK
tidak membuat orang tersinggung, tapi justru menjadi bahan guyonan yang membuat suasana menjadi lebih hidup. Kata
MENTAL BLOK
bahkan menjadi Ikon baru dalam topik pembicaraan di perusahaan.
Semoga bisa memberikan inspirasi bagi Anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar