Menjalankan bisnis di era
globalisasi saat ini memang sulit. Perubahan external berjalan begitu cepat di
berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah mengenai perkembangan teknologi,
dan perkembangan kompetisi, beberapa contoh sebagai berikut:
- Teknologi berkembang dengan sangat cepat, bukan lagi berkembang secara garis lurus-tetapi sudah berkembang secara exponential.
- Produk life cycle menjadi semakin pendek. Produk baru cepat menjadi usang. Salah satu brand telepon genggam terpopolar yang menguasai pasar di tahun 90an lenyap begitu saja ketika munculnya smartphone yang hadir dengan fitur BBM-nya. Kemudian kita juga bisa melihat smartphone yang Jaya tersebut kemudian hancur akibat kehadiran Android.
- Dewasa ini masyarakat/ Customer sekarang ini menjadi semakin kritis, perusahaan seolah tidak boleh sedikitpun melakukan kesalahan. Kita bisa melihat bagaimana sebuah maskapai penerbangan swasta dicaci maki akibat melakukan penerbangan yang delay beberapa waktu lalu. Dan impactnya besar sekali bagi kelangsungan hidup Perusahaan.
- Media sosial merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi yang juga memiliki impact yang sangat besar dalam kehidupan kita. Berita mengenai dua orang warga Amerika yang meninggal akibat memakan buah apel yang terjangkit bakteri, begitu cepatnya menyebar ke seluruh dunia hanya dengan hitungan hari. Akibatnya apel jenis tersebut ditarik predarannya dari seluruh dunia. Anda bisa bayangkan bagaimana nasib perkebunan tersebut.
Tahun 2015 ini kita memasuki MEA
(Masyarakat Ekonomi Asean) dan tidak lama lagi kita akan masuk ke globalisasi.
Apakah globalisasi bagus ? Menurut pendapat saya, GLOBALISASI ADALAH PERTARUNGAN YANG TIDAK FAIR. Mengapa demikian?
Alasannya : “Negara Berkembang di adu dengan Negara Maju yang sudah memiliki
teknologi yang jauh lebih lebih baik.” Globalisasi menurut saya pribadi adalah ‘Akal-akalan’
Negara maju untuk bisa meluaskan market produk mereka. 100% SAYA TIDAK SETUJU.
TETAPI APAKAH SAYA BISA MENOLAK GLOBALISASI??? Jawabannya tentu TIDAK!
Kita juga tahu bagaimana setiap
tahun Upah Minimum Karyawan naik terus dengan sangat tajam. Didaerah
cikarang-karawang, tahun 2010 Upah minimum 1,1 juta. Tahun 2015 upah minimum
sudah mencapai 3,1 juta. TERJADI LONJAKAN KENAIKAN UPAH YANG SANGAT CURAM. Di
satu sisi, kenaikan upah adalah hal yang wajar, namun disisi lain, Apakah
perusahaan mampu bertahan menghadapi kenaikan curam tersebut ? Belum lagi
ditambah kenaikan inflasi yang berkisar pada angka 8%, kenaikan harga material
import akibat pelemahan rupiah, kenaikan listrik-gas-bbm, bunga bank yang
tinggi, dan berbagai kenaikan lainnya.
Perubahan yang terjadi di
external berjalan begitu cepat. Lalu apakah kita menyadari hal tersebut??
Apakah perusahaan atau kita sebagai individu juga ikut beradaptasi mengikuti
perubahan tersebut?? atau kita masih asyik dengan rutinitas kita saja?? Sibuk dengan rutinitas tanpa melakukan
perubahan apapun.
“Jujur, pengalaman saya dengan beberapa Industri, banyak perusahaan
atau kita (termasuk saya) yang masih terfokus pada rutinitas, hanya menjalankan
aktifitas rutin sehari-hari. Merasa
nyaman dengan kondisi sekarang (comfort zone), tanpa menyadari bahwa era sudah
berubah.”
Banyak yang berpikir bahwa
improvement adalah tambahan pekerjaan diluar tanggung jawab pekerjaan.
Improvement akan dilakukan “Bila sempat” atau “bila ada waktu kosong”. Banyak
pula yang berpikir bahwa improvement identik dengan reward (penghargaan), yang harus diganjar dengan hadiah supaya
orang mau melakukan improvement. Namun sadarkah kita akan perubahan yang
terjadi di external? Sadarkah kita akan bahaya kematian yang menguntit
perusahaan?
Beberapa point penting yang harus
kita sadari agar kita segera melakukan improvement saat ini adalah:
- Globalisasi “Persaingan tidak fair” yang tidak bisa kita tolak, yang akan membuat kita dipaksa untuk melawan raksasa
- Kenaikan yang terus meningkat yang sering kali tidak bisa diimbangi dengan kenaikan pendapatan. (lihat grafik pertumbuhan pengeluaran vs pendapatan)
- Perubahan external lainnya yang tidak bisa kita tolak.
Jika kita sadar, maka seharusnya
kitapun menyadari bahwa IMPROVEMENT BUKAN LAGI MERUPAKAN PEKERJAAN TAMBAHAN,
IMPROVEMENT MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB, SUATU KEWAJIBAN, JIKA PERUSAHAAN TIDAK
MELAKUKAN INI, MAKA PERUSAHAAN CEPAT ATAU LAMBAT AKAN MATI, IMPROVEMENT OR DIE!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar