Senin, 21 September 2015

“Hutan Mangrove, Pencegah Pencemar dan Green Belt Metropolitan yang Terancam”




Tahukah Anda Apa Itu Hutan Mangrove?
Hutan mangrove adalah sebutan umum yang digunakan untuk menggambarkan suatu varietas komunitas pantai tropik yang didominasi oleh beberapa spesies pohon-pohon yang khas atau semak-semak yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dalam perairan asin.. Banyak orang mengenal hutan mangrove dengan sebutan “Hutan Bakau”, Sejatinya hutan bakau merupakan salah satu jenis Pohon mangrove dari jenis Rhizophora Sp.

Mangrove sebagai Green Belt ?
Hutan mangrove memiliki fungsi fisik sebagai:
·         Penjaga garis pantai agar tetap stabil dan melindungi dari Abrasi
·         Menahan atau menyerap tiupan angin kencang dari laut ke darat,
·         Menahan gelombang pasang atau mengurangi dampak tsunami
·         Sebagai kawasan penyangga proses intrusi rembesan air laut ke darat

Mangrove Sebagai Pencegah Pencemar? 

·      Pencegah Pencemaran Udara
ü  Mangrove dapat menjadi solusi mengurangi Pencemaran Udara dan Pemanasan Global. Mangrove sebagai vegetasi melakukan aktivitas fotosintesis dengan menyerap karbon dibantu dengan sinar matahari dan menghasilkan H2O dan O2.
ü  Dibandingkan dengan kebanyakan hutan tropis, hutan mangrove memiliki kemampuan menyimpan karbon lebih banyak. Hutan mangrove memiliki kerapatan empat kali lebih besar dibandingkan hutan tropis pada umumnya. Pelepasan emisi ke udara pada hutan mangrove lebih kecil daripada hutan di daratan, hal tersebut  karena  pembusukan serasah tanaman aquatic tidak melepaskan karbon ke udara. Adapun tanaman hutan tropis yang mati melepaskan sekitar 50 persen karbonnya ke udara. Karbon lebih banyak tersimpan di bawah hutan mangrove daripada di atas permukaan tanah dan air.

·      Pencegah Pencemaran Laut
ü  Fungsi mangrove secara ekologi dapat dijadikan sebagai biofilter agen pengikat dan perangkap polusi dari berbagai bahan cemaran yang mengalir ke kawasan mangrove. Kawasan mangrove merupakan penampung terakhir bagi limbah dari industri di perkotaan dan perkampungan hulu yang terbawa aliran sungai. Area hutan mangrove mempunyai kemampuan mengakumulasi logam berat yang terdapat dalam ekosistem tempat tumbuhnya. Tumbuhan mangrove mengakumulasi logam berat paling tinggi terdapat di bagian akarnya. Hal tersebut menunjukan mangrove dapat mencegah cemaran limbah yang masuk ke laut.

Mangrove Perlu Diselamatkan?
Kondisi hutan mangrove di Pesisir Utara Jakarta semakin berkurang bahkan cenderung habis karena kepentingan pembangunan. Hilangnya mangrove di Pesisir Utara Jakarta berpengaruh signifikan terhadap keberlanjutan fungsi lingkungannya. Contoh kasus yang sangat dirasakan bagi masyarakat di Pesisir Utara Jakarta saat ini yaitu telah terjadinya intrusi air laut yang menyebabkan air tanahnya asin atau memiliki nilai salinitas ± 8 ppt. Belum lagi permasalahan terkait fungsi ekologi seperti kelangkaan ikan, ikan tercemar dan permasalahan lainnya.

“Unsur-unsur sumber daya alam hayati dan ekosistemnya pada dasarnya saling tergantung antara satu dengan yang lainnya dan saling mempengaruhi sehingga kerusakan dan kepunahan salah satu unsur akan berakibat terganggunya ekosistem”

Melihat banyaknya manfaat dari Hutan Mangrove, yang sesuai dengan kondisi Negara kita, Negara Maritim, sudah selayaknya Hutan Mangrove dijadikan solusi jitu untuk menyelamatkan lingkungan kita. Kalau pemerintah memiliki program menanam berjuta-juta pohon darat. Lalu kenapa kita, sebagai Negara Maritim tidak memiliki program menanam berjuta-juta pohon Mangrove?? Ayo sosialisasikan pentingnya Pohon Mangrove, sebarkan, hingga menjadi suatu gerakan menanam berjuta-juta pohon Mangrove Jadikan Jakarta sebagai kota metropolitan dan juga kota Hutan Mangrove. Jadikan Indonesia sebagai Negara Maritim yang memiliki jutaan hektar hutan Mangrove.  

Referensi Hutan Mangrove di Jabodetabek:
Jakarta             : Hutan Mangrove Taman Wisata Alam Angke Kapuk
                          Hutan Mangrove Tol Sedyatmo
Bekasi             : Hutan Mangrove Muara Gembong
Tangerang       : Hutan Mangrove Teluk Naga

“AYO TANAM MANGROVE”

 Penulis 
Sya'bani Abdullah Amir, S.Pi, M.Si
HSE Consultant Sentral Sistem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar