Kalau
kita amati didalam kehidupan sehari-hari seorang balita akan sangat mudah
menirukan apa yang dilakukan oleh orang dewasa, akan sangat mudah mengingat apa
yang diucapkan oleh orang dewasa dan akan sangat mudah mengulang kembali apa
yang sudah dilakukan oleh orang dewasa meskipun yang diulangi dan yang
diucapkan belum sempurna. Hal tersebut dapat dia lakukan karena beberapa hal,
diantaranya :
1. Tidak ada beban
didalam diri balita, sehingga apa yang dia lihat, dia dengar dan dia amati dapat
dengan mudah ditiru dan diingat.
2.
Seorang balita
dapat dengan mudah mengingat sesuatu dikarenakan didalam otaknya masih terdapat
banyak ruang yang kosong sehingga banyak yang dapat diserap dengan mudah.
3.
Dibenaknya tidak
ada beban apapun, sehingga balita dapat dengan mudah menyerap apa yang dilihat
dan didengarnya untuk direkam dan ditirukan bahkan untuk diulang kembali.
4. Kondisi balita
selalu dalam kondisi segar dan tidak pernah merasakan sesuatu yang diterimanya
sebagai beban, akan tetapi apapun yang diterimanya dianggap sebagai sebuah
mainan yang baru, sehingga semua hal yang baru dilihatnya akan diterima dengan
sangat menyenangkan.
5.
Seorang balita
tidak pernah menganggap dirinya jauh lebih tau dari orang dewasa, sehingga
setiap yang dilihat dan didengarnya akan dijadikan sesuatu yang baru dan sudah
barang tentu akan direkam didalam memori otaknya.
6. Seorang balita
selalu memposisikan dirinya sebagai orang yang menerima apapun yang akan
diberikan oleh orang dewasa, sehingga orang dewasa yang akan memberikan sesuatu
kepada balita akan sangat mudah dalam penyampaiannya.
7. Seorang balita
hatinya selalu riang apalagi bila diajak kedalam suasana yang menggembirakan
dan diajak bermain pasti akan disikapi dengan sangat baik.
Begitu
pula saat kita akan memberikan masukan atau menyampaikan materi kepada audience
yang berkaitan dengan pelajaran atau materi training, maka kita sebagai
pengajar atau trainer harus menciptakan audience seperti kondisi balita yang
saya sebutkan diatas, hal tersebut akan sangat membantu menciptakan efektifitas
pelaksanaan pelatihan yang kita selenggarakan. Ada beberapa tips yang saya coba
sampaikan untuk membantu menciptakan pelatihan yang efektif dan tersampaikannya
pesan dalam pelatihan, diantaranya :
1. Buatlah suasana
pelatihan sesegar dan segembira mungkin agar efektifitas yang diharapkan dapat
terwujud dengan menyisipkan cerita humor disela-sela pelatihan sehingga rasa
jenuh akan dapat teratasi.
2. Kosongkan
pikiran para audience yang kita hadapi dengan melakukan berbagai cara agar materi
yang akan kita sampaikan betul-betul dapat diserap dengan baik, misalnya
audience diajak untuk masuk kedalam suasana dan materi yang akan kita sampaikan
dengan memberikan analogi yang sederhana yang terjadi pada kehidupan
sehari-hari.
3. Ciptakan suasana
yang tidak membebani peserta pelatihan dengan mencoba memberikan kombinasi
permainan atau game yang menarik, sehingga beban yang dirasakan oleh peserta
pelatihan akan hilang dengan sendirinya.
4. Sebagai trainer
atau mentor, posisikan diri anda untuk lebih memahami isi materi yang akan
disampaikan, sehingga kemungkinan pertanyaan yang akan muncul dari peserta
pelatihan akan dapat terjawab dengan baik sesuai harapan pelatihan.
5. Libatkan peserta
training untuk dapat berinteraksi dengan baik dengan bersentuhan kepada seluruh
peserta tanpa terkecuali dan jangan biarkan pelaksanaan training hanya satu
arah, hal ini akan menimbulkan kejenuhan yang sangat berbahaya bagi terciptanya
efektifitas pelatihan.
6.
Sampaikan materi
pelatihan dengan sangat simple, mudah dipahami dan mudah dipahami oleh seluruh
lapisan peserta dengan menggunakan bahasa-bahasa yang tidak terlalu tinggi,
kadang kala trainer menggunakan bahasa-bahasa yang dianggapnya keren, akademik
dan lain sebagainya agar terlihat professional, padahal tanpa disadari bahasa
yang digunakan tidak tertangkap oleh peserta pelatihan.
7. Jangan biarkan
pandangan mata hanya tertuju kepada satu sisi atau beberapa orang saja,
usahakan pandangan mata kita menyapu bersih seluruh peserta pelatihan agar
peserta pelatihan merasa diperhatikan.
8. Upayakan setiap
pelaksanaan pelatihan selalu menggunakan alat peraga untuk mempermudah
penyampaian materi yang memang memerlukan analogi sederhana. Penggunaan alat
peraga sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pelatihan, misalnya : melakukan
perhitungan sederhana, membuat gambar-gambar analogi pelatihan dan lain
sebagainya.
9.
Dan buatlah
peserta pelatihan selalu semangat mengikuti pelatihan yang anda bawakan dengan
tetap memperhatikan dan menjaga konsistensi performa anda.
Demikian tips bagaimana bagaimana menciptakan efektifitas pelatihan dari
saya, semoga dapat dijadikan referensi dan bermanfaat.
Penulis
Cecep Ilyas
HSE Consultant Sentral Sistem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar