Dua orang pembuat kue wafel sama-sama memiliki produk kue wafel yang
sebanding dalam hal kualitas dan harga.
· Yang satu pemikir pasif
· Yang lain adalah pemikir aktif
Karena bosan dengan rasa wafel yang itu-itu saja, akhirnya penjualan
wafel menjadi turun. Sang pemikir pasif tidak berbuat apa-apa dan meningggalkan
bisnisnya, sedangkan sang pemikir aktif membentuk kue wafelnya menjadi kerucut
dan menciptakan suatu produk baru kerucut es krim, seperti yang sekarang sering
kita nikmati.
Kisah tersebut juga merupakan cermin dalam kehidupan sehari-hari kita.
Ketika kita menghadapi suatu masalah, sering kali kita terjebak untuk menjadi
seorang pemikir pasif, yang tidak berbuat apa-apa dan meninggalkan masalah
tersebut tanpa memikirkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
· Ketika seorang pebisnis menghadapi kendala dalam bisnisnya, dia
bertindak seperti pemikir pasif dengan meninggalkan bisnisnya.
· Ketika kita menghadapi Customer Claim, kita bertindak seperti pemikir
pasif dengan yang hanya mendengarkan dan memberikan kompensasi tanpa memikirkan
solusi supaya masalah tersebut tidak terulang
· Ketika kita menghadapi Management yang tidak peduli, kita bertindak
seperti pemikir pasif yang tidak berbuat apa-apa untuk meyakinkan Manajemen
supaya bisa menjadi lebih peduli.
· Ketika kita menghadapi target yang tidak tercapai, kita bertindak
seperti pemikir pasif yang merasa bahwa
kita sudah mencoba melakukan yang maksimal, dan tidak melakukan perubahan
apa-apa.
· Dan banyak hal lain dalam kehidupan sehari-hari kita yang
mencerminkan perilaku kita seperti seorang pemikir pasif.
Oleh karena itu jika kita mendapat masalah, cobalah ingat untuk
bertanya apakah kita ingin menjadi seorang pemikir pasif ? Atau kita ingin
menjadi seorang pemikir Aktif? Tentunya kita semua mau menjadi pemikir
aktifkan!!!
Regards
Imanuel Iman
Sentral Sistem Consulting
@ M.T. Haryono Square 3A Fl. No. 2
Jl. M.T. Haryono Square Kav. 10 Jakarta Timur
13330
(T) +6221-29067201 - 3
(F) +6221-29067204
Tidak ada komentar:
Posting Komentar