Banyak orang bicara soal mutu dengan berbagai definisinya. Ada yang
mengatakan mutu adalah apa yang diinginkan oleh customer. Adapula yang
berpendapat, mutu adalah semua persepsi customer atas produk supplier, dan
berbagai definisi lain. Saya tidak akan menguraikan apa itu mutu. Di sini saya
hanya akan bercerita tentang suatu hal tentang mutu yang sering terlewat untuk
dibicarakan.
Kemarin saya ke sebuah perusahaan part otomotif di
kawasan Cibitung. Di sana baru saja selesai
lomba pembuatan poster slogan quality. Pertama diadakan lomba internal,
kemudian dipilih 3 terbaik untuk dikirim ke induk perusahaan di Jepang untuk
lomba seluruh cabang perusahaan tersebut di dunia. Hasilnya 3 terbaik yang
dikirim ke Jepang tersebut 1 mendapatkan penghargaan sebagai yang excellent (belum yang pertama karena
yang pertama disebut impressively
excellent) dan 2 mendapat penghargaan poster
slogan favorit. Yang menarik adalah, yang mau saya ceritakan kepada
rekan-rekan, ternyata juara 1 dengan sebutan impressively excellent adalah dari
cabang Filipina dengan design sederhana, bahkan warnanya juga sederhana,
dominan hijau, dan tidak eye catching, tetapi isinya adalah "Q...ALITY is never perfect without
U".
Pesan yang bisa saya tangkap adalah ternyata peran MANUSIA sangat penting
dalam sistem manajemen (mutu, lingkungan, dll). Terutama KERJASAMA antar
manusia dalam sistem tersebut. Setiap orang punya peran yang penting untuk
sebuah kesempurnaan. Dalam konsep mutu, tidak ada sebuah sistem baik karena
single player. Ketika sebuah sistem baik karena ORANG TERTENTU, maka bersiaplah
untuk menyambut ketidakpastian masa depan. Sistem baik karena terjadi
sinergi berbagai potensi yang ada dalam organisasi. Sinergi bisa dimaknai
manajemen kelebihan dan kekurangan yang ada pada setiap potensi organisasi. So,
mari lengkapi Q...ALITY dengan U.
Response 1 :
Saya sangat setuju sekali dengan apa yang dikemukakan diatas. Kebersamaan /
kerja sama dalam sebuah sistem sangatlah penting. Sekarang ini saya sebetulnya
bingung, kerja sama yang baik itu datang dari personal masing-masing (attitude)
atau dari Management yang mempush para staf mereka untuk bisa kerja sama ?
Saya pernah dengar cerita seperti ini: para staf sudah sangat full team,
kerja samanya OK tapi dari Management "ogah-ogahan".
Saya juga pernah dengar begini: Management sangat mem "push" para staf mereka agar bisa bekerja sama tapi para
staf justru ogah-ogahan. Bagaimana pendapat teman-teman mengenai hal tersebut ?
Kalo dari saya sendiri, kerja sama adalah segala-galanya dalam membentuk
sebuah system, dalam sebuah perusahaan yang memiliki banyak divisi dan banyak
staf dengan pemikiran yang berbeda sangatlah tidak mungkin jika hanya
dikerjakan oleh satu orang / single fighter.
Banyak hal yang harus digali dan dibentuk dan semua orang harus bekerja
sama karena setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda dan melalui
perbedaan-perbedaan tersebut bisa kita jadikan acuan untuk membangun sebuah
Sistem Managemen Mutu yang baik. Seperti kata pepatah yang pasti sering
teman-teman dengar ”Bersatu Kita Teguh Bercerai
Kita Runtuh”. Mohon maaf apabila apa yang saya kemukan mengganggu teman-teman
sekalian, semoga melalui milis ini kita bisa berbagi banyak hal mengenai Sistem
Management Mutu.
Response 2 :
Saya setuju sekali, ”Bersatu Kita Teguh
Bercerai Kita Runtuh”. Seekor
serigala saja hanya akan mengincar seekor rusa yang terpisah dari
kawanannya.
Kalau kita kembalikan kepada konsep perubahan, jangan sampai kita
kebingungan seperti yang mana yang lebih dulu, ayam atau telur. Dalam konsep
komitmen perubahan, seharusnya kita pegang prinsip 3M (pinjam ceramahnya Aa
Gym) :
serigala saja hanya akan mengincar seekor rusa yang terpisah dari
kawanannya.
Kalau kita kembalikan kepada konsep perubahan, jangan sampai kita
kebingungan seperti yang mana yang lebih dulu, ayam atau telur. Dalam konsep
komitmen perubahan, seharusnya kita pegang prinsip 3M (pinjam ceramahnya Aa
Gym) :
1. Mulai
dari diri sendiri
2. Mulai dari yang kecil
3. Mulai dari sekarang
Yang mana yang lebih dulu, staf komitmen atau manajemen komitmen? Kalau
stafnya komit duluan, maka buatlah manejemennya komit. Kalau manajemennya
komit duluan, ini lebih mudah (seharusnya) untuk membuat para staf komit.
Kalau mau menerapkan konsep manajemen yang baik harus menunggu salah satu
pihak komit (kata kuncinya MENUNGGU), maka perubahan tidak akan pernah
terjadi. Jadi kalau menurut saya U dalam QUALITY = diri kita masing-masing
yang saling bersinergi (kata kuncinya MEMULAI).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar