Dalam beberapa kesempatan melakukan review , live audit K3L (bagian dari
training Internal Audit K3L), maupun audit K3L, kami (Sentral Sistem) banyak
menemukan MISS-ORIENTASI dalam penyusunan sistem Manajemen K3L.
·
Banyak perusahaan yang justru fokus untuk melakukan pengendalian terhadap
resiko / dampak. Namun belum menemukan cara bagaimana mengurangi bahaya dan/atau aspek K3L. Padahal Menurut kami fokus pengendalian seharusnya dilakukan terhadap bahaya dan atau aspek, bukan pada resiko / dampak.
Miss-orientasi
ini sayangnya sudah berkembang menjadi paradigma berpikir untuk kita fokus
dalam mengendalikan resiko / dampak. Akibatnya semua tindakan pengendalian lebih difokuskan pada resiko / dampak bukan pada area bahaya / aspek. Sebagai contoh :
Ø Ketika terjadi ceceran, bagaimana untuk
mengatasi ceceran tersebut, termasuk diantaranya memiliki secondary containment
(tatakan) dan tanggul untuk memblokir ceceran. Bukan pada usaha bagaimana
supaya tidak terjadi ceceran.
Ø Ketika terjadi kecelakaan dipikirkan penggunaan
APD supaya ketika terjadi kecelakaan, resiko yang ditimbulkan bisa menjadi lebih
minimal. Bukan pada pencegahan terhadap kecelakaan atau pencemaran.
Ø HIRADC dan atau IAD fokus pada pengendalian resiko atau
dampak. Bukan pada pengendalian Bahaya /
Aspek K3L.
Ø Training yang dilakukan sering difokuskan
pada area resiko, bagaimana melakukan pemadaman api, melakukan investigasi
kecelakaan, melakukan emergency respond, melakukan first aid, dan lain
sebagainya. Minim sekali training-training yang berfokus pada pengendalian
terhadap bahaya / aspek K3L.
Sebenarnya
tidak salah juga kalau kita memiliki program untuk mengendalikan resiko / dampak, dan kita juga tidak bisa meninggalkan atau
mengabaikan resiko / dampak,
namun usaha kita seharusnya lebih diorientasikan pada pengendalian bahaya / aspek K3L. Usaha kita harus lebih difokuskan pada
pencegahan. Ketika pola pikir kita sudah berorientasi pada bahaya / aspek lingkungan, maka tindakan kita pun akan terarah kepada pengendalian bahaya / aspek lingkungan.
Contoh dari studi kasus hasil life audit yang kami lakukan :
·
Bahaya : Cipratan dan paparan uap Asam. Sebelumnya mereka focus pada
penggunaan pakaian tertutup untuk menghindari cipratan dan uap mengenai manusia
(fokus pada resiko). Ketika kami mengarahkan mereka untuk fokus dalam
mengendalikan bahaya, maka secara otomatis pola pikir mereka menjadi lebih
terfokus pada cipratan dan paparan uap asam tersebut. Bagaimana agar tidak
ada atau mengurangi cipratan dan paparan uap asam. Dan hasilnya muncul program
pengendalian sebagai berikut :
Ø Merubah cara penuangan dengan melarang
penuangan manual tetapi harus menggunakan pompa (ditarik dengan pompa),
Ø Memasang kipas yang
diarahkan keluar, menjauhkan uap kimia dari pekerja.
Ø Ada pula ide untuk meninggikan proses
penyedotan menggunakan pompa yang berada diatas kepala karena ada pemikiran uap
akan naik ke atas sehingga manusianya bebas dari uap (terlepas dari perlunya
adanya pembuktian bahwa uap akan naik keatas, namun ide ini menarik karena
fokus pada bahaya paparan).
Kasus ini terlihat sederhana, namun memiliki dampak besar dalam merubah
pola pikir kita untuk menyusun progam K3L yang lebih bersifat prevention. Oleh karena itu kita harus selalu tekankan pada saat menyusun HIRADC / IAD ataupun program K3L, pengendalian di fokuskan
terhadap Bahaya / aspek K3L bukan pada resiko / dampak yang ditimbulkan.
Salam Transformasi,
Fikriyah
HSE Consultant Sentral Sistem Consulting
Tidak ada komentar:
Posting Komentar