Banyak
perusahaan ketika timbul krisis (baik krisis internal maupun krisis eksternal)
merasa pusing, cemas & galau. Takut terjadi krisis yang
berkepanjangan, takut perusahaan menjadi tutup akibat krisis. Ada yang hanya
sekedar meratapi nasib, mengharapkan krisis segera lewat, mengharapkan ada
keajaiban dan ada juga yang kemudian mencoba berbagai macam cara untuk
mengatasi krisis yang terjadi pada perusahaan.
PENYEBAB
KRISIS
Krisis
bisa terjadi karena beberapa hal :
- Krisis
Internal yang terjadi karena
– Membiarkan
masalah (sengaja atau tidak sengaja) yang terakumulasi menjadi masalah besar à
efek bola salju
– Terlena,
merasa sudah cukup puas dengan hasil yang telah dicapai, sampai akhirnya muncul
pesaing baru atau produk pengganti atau faktor eksternal yang mengancam
perusahaan. Berikut ini contoh komentar dari pimpinan perusahaan
• “Perusahaan
kami dipilih karena bisa membuat produk dengan cepat, walaupun pada saat awal
produksi kualitasnya masih kurang baik namun mereka (Customer) memakluminya
kok” à merasa bahwa kualitas kurang baik tidak apa-apa dengan alasan waktu
pengembangan produk terlalu pendek. Sampai akhirnya muncul pesaing yang bisa
membuat produk cepat dengan kualitas yang baik.
• Penjualan
kami dari tahun ke tahun naik kok (industri komponen otomotif). Sampai akhirnya
timbul krisis financial. Ketika terjadi krisis perusahaan terbaik yang
dipertahankan oleh Customer
- Krisis
eksternal yang tidak kita duga
– Secara
logika, krisis eksternal tentunya tidak hanya terjadi pada satu perusahaan,
tetapi terjadi pada perusahaan lainnya. Pada saat terjadi krisis eksternal, terjadi
penciutan permintaan, dan saat terjadi penciutan permintaan, hanya
perusahaan-perusahaan terbaiklah yang akan bertahan dalam krisis.
– Lalu
ketika krisis berakhir, perusahaan-perusahaan terbaik ini akan menikmati
hasilnya. Permintaan akan kembali seperti semula, sedangkan pemasoknya sudah
berkurang.
DAMPAK
KRISIS
Ketika
kita “merasa” sehat, perusahaan masih profit, seringkali kita menjadi terlena
dan merasa tidak perlu melakukan perbaikan. Namun sebaliknya ketika kita
mengalami krisis, kita jadi terbangun dari tidur, dipaksa untuk mencari jalan
keluar mengatasi krisis. Ujung-ujungnya kita menjadi lebih “Sensitive” dalam
melihat masalah yang sebelumnya kita anggap biasa-biasa saja. Kemudian kita
berbenah untuk mengatasi krisis dan perusahaan menjadi lebih sehat. Ketika
krisis berakhir, profit perusahaan bisa lebih baik karena perusahaan sudah
menjadi lebih efektif dan efisien.
KRISIS
MERUPAKAN SALAH SATU ELEMEN KUNCI PERUBAHAN ATAU TRANSFORMASI PADA PERUSAHAAN
Salah
satu kunci dalam melakukan perubahan pada perusahaan, adalah motivasi yang kuat
untuk berubah. Dan ternyata krisis bisa menjadi motivasi yang kuat bagi
perusahaan untuk melakukan perubahan.
Dari
program transformasi perusahaan yang kami lakukan, setelah kami teliti lebih
jauh, ternyata hampir semua client yang kami tangani melakukan proses
transformasi karena adanya desakan krisis yang dirasakan oleh Pimpinan
perusahaan. Berangkat dari sinilah, kemudian pimpinan memutuskan untuk
melakukan perubahan.
Dan
bagi kami sebagai konsultan, menjalankan program pada perusahaan yang sedang
dalam krisis dibanding perusahaan yang tidak sedang dalam krisis, memiliki
perbedaan karakteristik yang cukup besar. Walaupun menjalankan program pada
perusahaan yang sedang krisis jauh lebih sulit (karena pada umumnya masalah
yang dihadapi sudah relative besar), namun dari sisi support dan motivasi
dari Pimpinan/ pemilik perusahaan, perusahaan yang sedang krisis memiliki
motivasi yang jauh lebih besar. Dan bagi kami support dan motivasi
merupakan modal yang sangat baik dalam menjalankan proses
perubahan.
KRISIS
: MUSIBAH ATAU PELUANG
Mengacu
pada gambaran mengenai krisis seperti yang dijelaskan diatas, bahwa
·
Krisis sering kali disebabkan dari diri kita
sendiri yang terlena dengan kondisi yang kita anggap “sehat”
·
Krisis memberikan dorongan besar bagi bagi
perusahaan untuk melakukan perubahan
·
Banyak perusahaan yang berhasil melakukan
transformasi berangkat dari Kegelisahan Pemimpin (krisis yang dirasakan
pemimpin)
Maka
jelas sekali bahwa krisis sebenarnya adalah PELUANG UNTUK MEMBUAT KITA MENJADI
LEBIH BAIK. Tanpa adanya Krisis kita menjadi kurang sensitive dan sering
menjadi terlena dengan kondisi yang ada.
Oleh
karena itu, penciptaan kondisi “Krisis” baik yang terjadi karena keadaan atau
terjadi karena “Design” adalah sangat baik untuk memotivasi kita untuk berubah.
Seandainya
krisis terjadi setiap hari, maka perusahaan akan terus melakukan terobosan dan
terus menjadi lebih baik.
Jadi
ciptakanlah kondisi krisis untuk menempatkan kita pada kondisi “terpaksa”
untuk melakukan perubahan.
Salam
Transformasi
Best
Regards,
Imanuel
Iman
@imanueliman_ssc
Penulis
buku Transforming Organization
Tidak ada komentar:
Posting Komentar