Rabu, 01 Desember 2010

Sekilas Mengenai Transforming Organization


Sekilas Mengenai Transforming Organization

1.       Apa perbedaan antara perubahan biasa dengan transformasi ?

Perbedaan antara perubahan biasa dengan transformasi adalah besaran perubahan yang perlu dilakukan. Perubahan kecil melakukan modifikasi terhadap sistem yang sudah berjalan, sedangkan transformasi adalah melakukan perombakan sistem, sistem berubah sama sekali. Misalnya transformasi dari sistem manajemen traditional yang lebih mengandalkan intuisi dan sistem perintah lisan dari sang pemimpin ke sistem manajemen modern, sehingga kestabilan perusahaan bisa tetap terjaga walaupun terjadi pergantian orang. 

2.  Contoh lain mengenai transformasi terkait dengan pernyataan bahwa transformasi adalah perubahan yang berbeda sama sekali dari sebelumnya ?
  
Berikut beberapa contoh transformasi yang pernah kami lakukan :
·         Bertransformasi dari sistem manajemen keluarga à beralih ke sistem manajemen professional
·         Bertransformasi dari fokus pada pekerjaan rutin dan mengatasi masalah yang terjadi hari ini, bekerja seperti pemadam kebakaran yang baru bekerja setelah terjadi kebakaran à Beralih ke fokus pada perencanaan dan pencegahan masalah, bagaimana supaya tidak terjadi kebakaran.
·         Bertransformasi dari fokus pada target (menyusun dan mengevaluasi target) à beralih ke sistem fokus pada penyusunan dan review penyelesaian activity plan (rencana kerja untuk menyusun target)
·         Bertransformasi dari fokus di produksi à beralih ke fokus pada perencanaan engineering
·         Bertransformasi dari sistem kontrol pada output, memeriksa kualitas barang à beralih ke sistem kontrol pada proses (melakukan kontrol pada faktor-faktor penyebab defect)
·         Bertransformasi dari sistem stok à beralih ke sistem Just In Time
·         Dan masih banyak contoh lainnya.

3.     Kapan kita perlu melakukan transformasi ?
Pada prinsipnya, transformasi perlu dilakukan ketika kita menemukan jalan buntu. Permasalahan yang tidak kunjung terselesaikan, perusahaan stagnant, target tidak pernah tercapai, dan hal-hal lain yang dirasakan sebagai jalan buntu bagi perusahaan. Kebuntuan tidak bisa ditembus dengan metode yang biasa kita lakukan. Metode yang biasa terbukti tidak bisa menyelesaikan masalah, oleh karena itu kita perlu mencari metode baru yang sama sekali berbeda, kita perlu melakukan proses transformasi. 

4.  Apakah transformasi hanya diperlukan bagi perusahaan-perusahaan yang sedang bermasalah atau bisa juga dilakukan terhadap perusahaan yang masih sehat ?

Perusahaan yang sehat juga tetap butuh transformasi. Bisa saja perusahaan terlihat sehat, namun mengalami masalah yang tidak atau belum disadari. Ketika perusahaan masih untung, perusahaan menjadi kurang sensitif terhadap suatu masalah, masalah diabaikan dan seringkali akhirnya menumpuk menjadi besar. Oleh karena itu perusahaan perlu selalu waspada, tidak terlena. Ada kalanya perusahaan perlu menciptakan kondisi krisis, karena krisis bisa mendorong perusahaan untuk berubah. Transformasi juga bisa dilakukan oleh perusahaan yang ingin memperoleh lonjakan hasil yang significant, misalnya perusahaan ingin melakukan lonjatan 2 atau 3 step sekaligus.  Intinya ketika suatu perusahaan mengalami kebuntuan, masalah tidak terselesaikan, perusahaan stagnant, target tidak pernah tercapai, maka perusahaan perlu melakukan proses transformasi (sa).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar