Senin, 28 September 2015

Bagaimana Menciptakan Efektifitas Pelatihan…..?



       
Tatkala kita melihat foto seorang balita yang lucu disebelah kiri, maka yang terbayang dibenak kita adalah keluguan, kelucuan, hati yang bersih, pikiran yang polos dan kondisi otak yang masih segar atau fresh.

        Kalau kita amati didalam kehidupan sehari-hari seorang balita akan sangat mudah menirukan apa yang dilakukan oleh orang dewasa, akan sangat mudah mengingat apa yang diucapkan oleh orang dewasa dan akan sangat mudah mengulang kembali apa yang sudah dilakukan oleh orang dewasa meskipun yang diulangi dan yang diucapkan belum sempurna. Hal tersebut dapat dia lakukan karena beberapa hal, diantaranya :
1.     Tidak ada beban didalam diri balita, sehingga apa yang dia lihat, dia dengar dan dia amati dapat dengan mudah ditiru dan diingat.
2.      Seorang balita dapat dengan mudah mengingat sesuatu dikarenakan didalam otaknya masih terdapat banyak ruang yang kosong sehingga banyak yang dapat diserap dengan mudah.
3.      Dibenaknya tidak ada beban apapun, sehingga balita dapat dengan mudah menyerap apa yang dilihat dan didengarnya untuk direkam dan ditirukan bahkan untuk diulang kembali.
4.     Kondisi balita selalu dalam kondisi segar dan tidak pernah merasakan sesuatu yang diterimanya sebagai beban, akan tetapi apapun yang diterimanya dianggap sebagai sebuah mainan yang baru, sehingga semua hal yang baru dilihatnya akan diterima dengan sangat menyenangkan.
5.      Seorang balita tidak pernah menganggap dirinya jauh lebih tau dari orang dewasa, sehingga setiap yang dilihat dan didengarnya akan dijadikan sesuatu yang baru dan sudah barang tentu akan direkam didalam memori otaknya.
6.    Seorang balita selalu memposisikan dirinya sebagai orang yang menerima apapun yang akan diberikan oleh orang dewasa, sehingga orang dewasa yang akan memberikan sesuatu kepada balita akan sangat mudah dalam penyampaiannya.
7.    Seorang balita hatinya selalu riang apalagi bila diajak kedalam suasana yang menggembirakan dan diajak bermain pasti akan disikapi dengan sangat baik.

        Begitu pula saat kita akan memberikan masukan atau menyampaikan materi kepada audience yang berkaitan dengan pelajaran atau materi training, maka kita sebagai pengajar atau trainer harus menciptakan audience seperti kondisi balita yang saya sebutkan diatas, hal tersebut akan sangat membantu menciptakan efektifitas pelaksanaan pelatihan yang kita selenggarakan. Ada beberapa tips yang saya coba sampaikan untuk membantu menciptakan pelatihan yang efektif dan tersampaikannya pesan dalam pelatihan, diantaranya :
1.    Buatlah suasana pelatihan sesegar dan segembira mungkin agar efektifitas yang diharapkan dapat terwujud dengan menyisipkan cerita humor disela-sela pelatihan sehingga rasa jenuh akan dapat teratasi.
2.    Kosongkan pikiran para audience yang kita hadapi dengan melakukan berbagai cara agar materi yang akan kita sampaikan betul-betul dapat diserap dengan baik, misalnya audience diajak untuk masuk kedalam suasana dan materi yang akan kita sampaikan dengan memberikan analogi yang sederhana yang terjadi pada kehidupan sehari-hari.
3.     Ciptakan suasana yang tidak membebani peserta pelatihan dengan mencoba memberikan kombinasi permainan atau game yang menarik, sehingga beban yang dirasakan oleh peserta pelatihan akan hilang dengan sendirinya.
4.  Sebagai trainer atau mentor, posisikan diri anda untuk lebih memahami isi materi yang akan disampaikan, sehingga kemungkinan pertanyaan yang akan muncul dari peserta pelatihan akan dapat terjawab dengan baik sesuai harapan pelatihan.
5.     Libatkan peserta training untuk dapat berinteraksi dengan baik dengan bersentuhan kepada seluruh peserta tanpa terkecuali dan jangan biarkan pelaksanaan training hanya satu arah, hal ini akan menimbulkan kejenuhan yang sangat berbahaya bagi terciptanya efektifitas pelatihan.
6.      Sampaikan materi pelatihan dengan sangat simple, mudah dipahami dan mudah dipahami oleh seluruh lapisan peserta dengan menggunakan bahasa-bahasa yang tidak terlalu tinggi, kadang kala trainer menggunakan bahasa-bahasa yang dianggapnya keren, akademik dan lain sebagainya agar terlihat professional, padahal tanpa disadari bahasa yang digunakan tidak tertangkap oleh peserta pelatihan.
7.     Jangan biarkan pandangan mata hanya tertuju kepada satu sisi atau beberapa orang saja, usahakan pandangan mata kita menyapu bersih seluruh peserta pelatihan agar peserta pelatihan merasa diperhatikan.
8.   Upayakan setiap pelaksanaan pelatihan selalu menggunakan alat peraga untuk mempermudah penyampaian materi yang memang memerlukan analogi sederhana. Penggunaan alat peraga sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pelatihan, misalnya : melakukan perhitungan sederhana, membuat gambar-gambar analogi pelatihan dan lain sebagainya.
9.      Dan buatlah peserta pelatihan selalu semangat mengikuti pelatihan yang anda bawakan dengan tetap memperhatikan dan menjaga konsistensi performa anda.

        Demikian tips bagaimana bagaimana menciptakan efektifitas pelatihan dari saya, semoga dapat dijadikan referensi dan bermanfaat.

Penulis
Cecep Ilyas
HSE Consultant Sentral Sistem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar