Jumat, 20 Juli 2012

KRISIS, MUSIBAH atau PELUANG ??


Banyak perusahaan ketika timbul krisis (baik krisis internal maupun krisis eksternal) merasa pusing, cemas & galau. Takut terjadi krisis yang  berkepanjangan, takut perusahaan menjadi tutup akibat krisis. Ada yang hanya sekedar meratapi nasib, mengharapkan krisis segera lewat, mengharapkan ada keajaiban dan ada juga yang kemudian mencoba berbagai macam cara untuk mengatasi krisis yang terjadi pada perusahaan.

PENYEBAB KRISIS
Krisis bisa terjadi karena beberapa hal : 
  1. Krisis Internal yang terjadi karena 
     Membiarkan masalah (sengaja atau tidak sengaja) yang terakumulasi menjadi masalah besar à efek bola salju
     Terlena, merasa sudah cukup puas dengan hasil yang telah dicapai, sampai akhirnya muncul pesaing baru atau produk pengganti atau faktor eksternal yang mengancam perusahaan. Berikut ini contoh komentar dari pimpinan perusahaan
      “Perusahaan kami dipilih karena bisa membuat produk dengan cepat, walaupun pada saat awal produksi kualitasnya masih kurang baik namun mereka (Customer) memakluminya kok” à merasa bahwa kualitas kurang baik tidak apa-apa dengan alasan waktu pengembangan produk terlalu pendek. Sampai akhirnya muncul pesaing yang bisa membuat produk cepat dengan kualitas yang baik. 
      Penjualan kami dari tahun ke tahun naik kok (industri komponen otomotif). Sampai akhirnya timbul krisis financial. Ketika terjadi krisis perusahaan terbaik yang dipertahankan oleh Customer
  1. Krisis eksternal yang tidak kita duga
     Secara logika, krisis eksternal tentunya tidak hanya terjadi pada satu perusahaan, tetapi terjadi pada perusahaan lainnya. Pada saat terjadi krisis eksternal, terjadi penciutan permintaan, dan saat terjadi penciutan permintaan, hanya perusahaan-perusahaan terbaiklah yang akan bertahan dalam krisis.
     Lalu ketika krisis berakhir, perusahaan-perusahaan terbaik ini akan menikmati hasilnya. Permintaan akan kembali seperti semula, sedangkan pemasoknya sudah berkurang.

DAMPAK KRISIS
Ketika kita “merasa” sehat, perusahaan masih profit, seringkali kita menjadi terlena dan merasa tidak perlu melakukan perbaikan. Namun sebaliknya ketika kita mengalami krisis, kita jadi terbangun dari tidur, dipaksa untuk mencari jalan keluar mengatasi krisis. Ujung-ujungnya kita menjadi lebih “Sensitive” dalam melihat masalah yang sebelumnya kita anggap biasa-biasa saja. Kemudian kita berbenah untuk mengatasi krisis dan perusahaan menjadi lebih sehat. Ketika krisis berakhir, profit perusahaan bisa lebih baik karena perusahaan sudah menjadi lebih efektif dan efisien.

KRISIS MERUPAKAN SALAH SATU ELEMEN KUNCI PERUBAHAN ATAU TRANSFORMASI PADA PERUSAHAAN
Salah satu kunci dalam melakukan perubahan pada perusahaan, adalah motivasi yang kuat untuk berubah. Dan ternyata krisis bisa menjadi motivasi yang kuat bagi perusahaan untuk melakukan perubahan.
Dari program transformasi perusahaan yang kami lakukan, setelah kami teliti lebih jauh, ternyata hampir semua client yang kami tangani melakukan proses transformasi karena adanya desakan krisis yang dirasakan oleh Pimpinan perusahaan. Berangkat dari sinilah, kemudian pimpinan memutuskan untuk melakukan perubahan.
Dan bagi kami sebagai konsultan, menjalankan program pada perusahaan yang sedang dalam krisis dibanding perusahaan yang tidak sedang dalam krisis, memiliki perbedaan karakteristik yang cukup besar. Walaupun menjalankan program pada perusahaan yang sedang krisis jauh lebih sulit (karena pada umumnya masalah yang dihadapi sudah relative besar), namun dari sisi support dan motivasi dari Pimpinan/ pemilik perusahaan, perusahaan yang sedang krisis memiliki motivasi yang jauh lebih besar.  Dan bagi kami support dan motivasi merupakan modal yang sangat baik dalam menjalankan proses perubahan.        

KRISIS : MUSIBAH ATAU PELUANG 
Mengacu pada gambaran mengenai krisis seperti yang dijelaskan diatas, bahwa 
·         Krisis sering kali disebabkan dari diri kita sendiri yang terlena dengan kondisi yang kita anggap “sehat”
·         Krisis memberikan dorongan besar bagi bagi perusahaan untuk melakukan perubahan
·         Banyak perusahaan yang berhasil melakukan transformasi berangkat dari Kegelisahan Pemimpin (krisis yang dirasakan pemimpin)

Maka jelas sekali bahwa krisis sebenarnya adalah PELUANG UNTUK MEMBUAT KITA MENJADI LEBIH BAIK. Tanpa adanya Krisis kita menjadi kurang sensitive dan sering menjadi terlena dengan kondisi yang ada.

Oleh karena itu, penciptaan kondisi “Krisis” baik yang terjadi karena keadaan atau terjadi karena “Design” adalah sangat baik untuk memotivasi kita untuk berubah.
Seandainya krisis terjadi setiap hari, maka perusahaan akan terus melakukan terobosan dan terus menjadi lebih baik.
Jadi ciptakanlah kondisi krisis untuk menempatkan kita pada kondisi “terpaksa” untuk melakukan perubahan

Salam Transformasi


Best Regards,
Imanuel Iman
@imanueliman_ssc
Penulis buku Transforming Organization

Tidak ada komentar:

Posting Komentar